AVICENNA CINERE

Leadership School

Sehat Selama Pembelajaran Jarak Jauh ala Sekolah Avicenna Cinere Leadership School

Sekolah Avicenna Cinere Leadership School – Saat ini kita tengah menghadapi masa pandemic Covid-19 yang tidak hanya dihadapi oleh orang dewasa tetapi anak-anak juga terdampak dari pandemic Covid 19 ini.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk pencegahan dan penularan Covid 19, namun pandemic Covid 19 ini belum juga berakhir dan membuat keresahan dan berhentinya berbagai kegiatan, dimana tidak hanya  kegiatan bersekala besar dan vital yang terkena dampak seperti kegiatan perekonnomian, pangan , social, transportasi namun juga berdampak pada proses belajar atau sekolah pada anak juga harus terhenti akibat pandemic Covid 19 yang akhirnya mengharuskan proses belajar menjadi pembelajaran jarak jauh.

Tiap harinya pasien Covid 19 terus bertambah, tidak hanya dari kalangan orang dewasa dan lansia namun juga penambahan pasien dari kalangan anak-anak. Menurut DR.Dr.Aman B. Pulungan,Sp.A(K),FAAI,FRCPI(Hon) mengemukakan “Data temuan kasus Covid 19 pada anak bahwa ditemukan data ( yang tidak disebukan secara real time) , PDP : 3.324 Orang Anak , Meninggal PDP : 129 Orang Anak, Positif : 584 Orang Anak , Meninggal Positif : 14 Orang Anak. Data temuan ini menunjukan bahwa angka kesakitan dan kematian akibat Covid 19 di Indonesia cukup tinggi. Hal ini  pun yang mendorong IDAI mendukung dan merekomendasikan untuk anak melakukan Pembelajaran Jarak Jauh atau secara online dari rumah”

Anak merupakan investasi bagi bangsa, sedangkan pendidikan merupakan salah satu factor penting dalam upaya meningkatkan kualitas bangsa dimasa yang akan datang. Anak belajar dan bereksplorasi namun di masa pandemic ini aktivitas pembelajaran dan eksplorasi anak menjadi terhenti dan dialihkan dengan melakukan Pembelajran Jarak Jauh atau online dari rumah.

Pandemic Covid 19 tidak hanya mengancam kesehatan secara fisik namun juga secara mental pada anak. Biasanya anak-anak bisa bermain bersama dengan teman-temannya , belajar dan bereksplorasi secara bebas namun saat ini harus terkurung di dalam rumah yang efeknya bisa menyebabkan kelelahan baik secara fisik maupun mental pada anak, karena mereka akan dilanda kebosanan dan disrupsi pada kehidupan sehari-harinya.

Dalam menghadapi baik masalah kesehatan dan mental selama menghadapi Pembelajaran Jarak Jauh, UKS Avicenna berusaha memotivasi anak-anak untuk tetap sehat selama belajar di masa pandemic dalam bentuk video sharing.

Ada beberapa tips untuk tetap sehat selama masa pembelajaran jarak jauh.

  1. Sarapan sebelum memulai aktivitas

Walaupun melaksanakan pembelajaran jarak jauh dari rumah, anak tidak boleh meyepelekan apalagi sampai melewatkan sarapan pagi. Sudah banyak penelitian mengenai pentingnya sarapan pagi. Hasil survei kesehatan berbasis sekolah yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015 mengatakan 44,7% siswa khususnya SMP dan SMA se-Indonesia jarang atau tidak pernah sarapan. Idealnya sarapan dilakukan pada jam 6 pagi sampai jam 9 pagi. Menurut Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, “Sarapan bukan cuma berfungsi sebagai penghilang rasa lapar. Ketika bangun tidur, sistem cerna Anda kosong dan harus diisi supaya Anda dapat mengerjakan berbagai aktivitas. Suplai energi yang optimal dan menyehatkan bagai bahan bakar yang akan membuat organ tubuh Anda bekerja dengan baik. Tanpa stamina yang prima, Anda akan sulit berkonsentrasi hingga pingsan. Menghindari sarapan hanya akan membuat Anda lebih memilih camilan dengan kadar gula tinggi yang berbahaya. Pasalnya jenis makanan ini berpotensi menaikkan berat badan hingga membuat tekanan darah menjadi kacau”.

Untuk mendapatkan manfaat yang optimal sarapan harus sehat yaitu dengan memenuhi  syarat makanan yang baik yaitu, bersih adalah makanan yang terjamin hygine yakni makanan yang terhindar dari bakteri yang dapat menyebabkan penyakit dan bergizi yakni makanan  yang mengandung karbohidrat sebagai sumber energy , protein berfungsi  untuk membantu pertumbuhan anak , dan vitamin.

  • Tetap Berolahraga Selama Dirumah

Adanya keterbatasan dalam beraktifitas selama pembelajaran jarak jauh dari rumah tidak boleh menyurutkan kita dalam menerapkan hidup sehat. Salah satunya adalah dengan olahraga agar tubuh tetap bergerak dan menghindari perilaku sendentari. Dikutip dari P2PTM Kemenkes RI , olahraga dianjurkan dilakukan selama 30 menit dan dilakukan teratur minimal 3 kali seminggu. Manfaat berolahraga selain baik untuk kesehatan , menjaga kebugaran tubuh juga dapat menurunkan berat badan dan terhindar dari berbagai penyakit seperti jantung , stroke, diabetes dan osteoporosis.

  • Ciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan

Belajar dirumah memiliki tantangan tersendiri bagi anak-anak. Seperti bangun siang , malas-malasan dan tergoda untuk menonton televisi. Belum lagi anak-anak sudah mulai bosan dan stress akibat tugas dan tidak bisa keluar rumah.  Menciptakan lingkungan yang nyaman sangat penting dalam membangun suasana belajar yang baik bagi anak. Belajar di tempat yang nyaman akan meningkatkan mood dan menambah semangat serta konsentrasi dalam belajar.

Tidak lupa juga berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara online dan menggunakan gadget sebagai perantara belajar, pemeliharaan kesehatan juga penting yakni dengan menerapkan rule of 20 . Yakni setiap 20 menit menatap layar computer atau handphone , beristirahatlah selama 20 detik dan memandang sejauh 20 feet atau sekitar 6 meter.

  • Melakukan Aktifitas yang menyenangkan untuk relaksasi

Terjebak di dalam rumah selama kurang lebih 4 bulan tanpa bisa beraktifitas ataupun berekreasi menjadi beban tersendiri bagi anak, selain mulai lelah proses pembelajaran jarak jauh bisa menyebabkan anak menjadi stress. Untuk mengelola stress pada anak, diperlukan peran orangtua dalam menghadapi permasalah anak. Berikan anak ruang untuk melakukan aktifitas lainnya sebagai rekreasi atau untuk merefresh kembali dirinya, seperti mengajak anak untuk bermain , atau membiarkan anak melakukan hobi atau hal yang disukai.

  • Istirahat yang Cukup

Setiap orang membutuhkan istirahat agar tubuh dan pikiran kembali segar. Namun karena kurangnya aktifitas pada masa pandemic berdampak pada perubahan pola tidur. Anak akan tidur lebih malam dari biasanya. Kebutuhan tidur di pengaruhi oleh usia . Anak usia 3-6 tahun membutuhkan tidur 11-13 jam termasuk tidur siang. Sedangkan anak usia 6-12 membutuhkan waktu tidur 10 jam . dan anak usia 12 – 18 tahun membutuhkan waktu tidur sekitar 8-9 jam per hari, kurangnya istirahat tidur dapat menyebabkan hilangnya konsentrasi belajar , memperburuk kondisi kesehatan tubuh , kulit terlihat tua, muncul obesitas yang yang terakhir adalah bisa meningkatkan stress pada anak.

Pembelajaran jarak jauh dibuat agar anak tetap aman dan sehat selama berada dirumah. Jangan sampai pembelajaran jarak jauh menjadi factor pemicu kesakitan fisik dan mental pada anak. Pembelajaran jarak jauh haruslah menyenangkan. Diperlukan peranan orang tua dalam menunjang dan menjaga kesehatan anak selama pembelajaran jarak jauh.

Zr. Aulia Dwi Lestari,A.md.Kep

Daftar Pustaka :

“Anjuran IDAI mengenai Pembelajaran Jarak Jauh di Rumah”.Instagram IDAI. 30 Mei 2020. https://www.instagram.com/p/CAz9dP6F4Js/

“Sarapan pagi tak boleh dilewatkan”. Promkes Kemenkes” 15 September 2018. http://promkes.kemkes.go.id/mengapa-sarapan-tak-boleh-dilewatkan

“Mengapa harus sarapan”. Kemendikbud.go.id. https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/uploads/Dokumen/4482_2017-02-13/Pentingnya%20Sarapan%20Untuk%20Anak.pdf

“Anjuran Menkes Nila Soal Durasi Waktu Olahraga”.p2ptm.kemenkes.go.id. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/anjuran-menkes-nila-soal-durasi-waktu-olahraga

“Infodatin Olahraga”. Kemenkes.go.id. https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin_olahraga.pdf

“Kelola stress anak”. P2ptm.kemenkes.go.id. https://www.google.com/search?q=kelola+stress+pada+anak&safe=strict&sxsrf=ALeKk02hjSsiHKpvViCxQPYCmEWb7zC-kA:1595473856111&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjmkcSjs-LqAhU273MBHTuTCZgQ_AUoAXoECAwQAw&biw=1366&bih=576#imgrc=CcXRfV4Nir4NCM

“Kemenkes orang tua mesti kreatif jaga stress anak”.Aditya Ramadhan. 6 Mei 2020. https://www.antaranews.com/berita/1473303/kemenkes-orang-tua-mesti-kreatif-jaga-stres-anak-selama-pandemi

“Istirahat Cukup”.Kemenkes.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Hai, Ada yang bisa kami bantu?